14 Desember 2009

Alay Pasar No.1

Senyuman lebar bergaya genit adalah gaya khas saya yang disebarkan ke seluruh pelosok Indonesia.
Tatapan sinis, perkataan galak nyaris kasar adalah asupan gizi untuk saya.
Apa? Kalian mau memaki saya? Kalian mau memusnahkan saya? Hah? Lihat diri anda sendiri, bodoh!!

Jangan salahkan saya, jika saya ingin sedikit memberikan tatapan nafsu pada anda, lihatlah betapa jeleknya kelakuan anda!
Jangan salahkan saya, jika saya ingin sedikit meremas bokong yang terpantul, lihatlah betapa tidak sopannya pakaian anda!
Jangan salahkan saya, jika saya ingin menganggu tubuh molek anda, bodoh lihatlah otak anda seperti pelacur permata berlian.

Coba sesekali pikirkan saya! Apa? Ya saya dengar itu..
Anda akan langsung berucap, 'maaf saya tidak ada waktu'.
Bodoh! Kalo waktu tidak ada maka saya dan anda tidak ada di dunia.

Saya suka berdendang lagu melayu bukan anda kan penyanyinya? Kenapa memberikan senyuman hina?
Saya suka memakai pakaian yang paling eksis di abad alay, karna hanya itu yang sanggup saya beli saya juga mau tampil menarik seperti anda! Lalu kenapa anda menghina dina pakaian saya?

Saya tidak punya pendidikan yang baik, tapi anda punya
Saya juga tidak punya orang tua yang mendidik agama, tapi anda punya
Makanan yang saya makan tidak pernah lengkap dan hampir selalu bersebrangan dengan pusat sampah bertemankan kucing preman yang siap menjadi musuh saya.
Kebahagian adalah hal yang fana untuk saya tapi menikmati bahagia adalah realita hidup.

Hai bodoh! Saya alay pasar no.1 yang memiliki sebuah hati dan mimpi.
Saya memang berotak. minimalis dan itu bukan urusan anda!

Kehidupan mengajarkan saya menjadi hebat, dan anda hai manusia bodoh ajarkan kami tentang kemanusiaan.