27 September 2009

Daerah saya adalah daerah Ibu saya

'Kalau kamu tidak bisa melakukan itu, hubungan kita juga tidak bisa lagi dilanjutkan'

Berhubungan dengannya sedikit bertaruh pada kehidupan kebahagian saya karena orang lama yang tidak pernah benar lepas untuk saya.
Namun saat itu saya berani ambil keputusan untuk lepaskan orang lama itu untuknya.
Saya tidak menganggap dia tampan atau sebagainya seperti wanita menilai fisik seorang pria. Dimata saya dia tidak terlalu menarik.
Tapi saya bersamanya.

Kami bahagia,banyak waktu saya habis untuknya dan saya melewati itu dengan tawa, kesal, bahagia selayaknya bumbu bumbu hubungan.
Tidak ada yang salah dari kami,umur kami pas untuk menjadikan keluarga yang harmonis, kami sama sama seiman, pekerjaan kami sudah sempurna.
Saya wanita kelahiran Sulawesi Utara dia pria kelahiran ambon-jawa dan didik di adat jawa.
Tidak penting kami berasal dari kota mana, menurut saya tadinya.

Kami orang Sulawesi Utara, kami suka berpesta, kami suka kemeriahan, tapi kami tidak pernah melupakan Tuhan kami.
Kami di didik untuk selalu mengingat Tuhan kami, kami akan selalu sempatkan waktu kami untuk ke Gereja. Ya tapi kami cintaa kemeriahan
Yang membuat kami tertawa selalu.

Dia di didik dengan adat jawa yang penuh aturan, lembut dalam bertutur kata, selalu berada di jalan lurus, sangat menghormati yang lebih tua.
Tidak menyukai kemewahan yang berlebih, tidak menyukai berpesta.

Saya sudah pernah memperingatkan padanya, saya dan keluarga saya adalah keluarga sulawesi utara jangan pernah kaget untuk melihatnya karna itulah kami
Dengan jalan yang kami pilih.
Sayangnya dia tidak memperdulikan peringatan saya dan tetap. Berjalan tegak seolah pria paling kuat di samping saya.

Acara itu berlangsung dengan dadakan, jujur saya pun kaget dengan jumlah orang yang datang dan jenis jenis manusia yang datang tapi sebenarnya tidak masalah untuk saya kecuali masalah untuk dia.
Ibu saya adalah orang yang paling saya sayangi, saya menerima dia apa adanya karna saya tau dia sadar betul dengan segala yang ia lakukan dan tahu batas apa yang tidak bisa di langgar.
Dia terkejut melihat segala kemeriahan yang terjadi, rangkaian pesta kami, rangkaian senyuman dari bibir bibir setiap manusia disana.

Sampailah ketika dia mengatakan hal yang membuat saya berputar dalam bayangan saya membuat saya ingin berteriak di dalam laut dan tertawa terpingkal pingkal di belakangnya.
'Saya mau kamu merubah ibu kamu jadikan dia berada di jalan yang lurus,Kalau kamu tidak bisa melakukan itu hubungan kita juga tidak bisa lagi dilanjutkan'

Itulah cara dia memutuskan kami, saya manusia berketurunan sulawesi utara dan saya mencintai keturunan saya terutama Ibu saya.