15 September 2009

saya adalah pria itu

saya sangat mencintai dia sepenuh hati saya, saya akan lakukan apa saja yang bisa membuat dia tersenyum dan dia tertawa bahagia karena saya adalah kebahagian yang luar biasa untuk saya. di saat itu saya menjadi manusia ciptaan Tuhan yang sangat beruntung.
saya tidak terobsesi untuk memiliki dia, karna sayang yang saya punya tulus, ada atau tidak memiliki dia tidak terlalu masalah sebenarnya untuk saya bagian yang lebih penting adalah di bahagia dengan saya dan karena saya ada bersamanya.

ya dia membuat saya memiliki pelangi indah di kepala saya, pelangi yang melebihi warna pelangi seharusnya. saya sendiri tidak tahu apa yang masuk ke dalam diri saya sampai saya bisa sangat jatuh cinta padanya.

Bertemu dia di ketidaksengajaan adalah takdir Tuhan, hampir 24 jam penuh saya selalu bersama dia kami selalu berbarengan. sebenarnya dia terkadang berjalan di depan saya tapi saya tidak terlalu permasalahkan hal itu.
ya dia seorang yang menganggap dirinya sempurna dan bisa mendapatkan apa pun yang ia mau.
dia yang tidak pernah bisa mengerti keadaan saya dan menerima kekurangan yang saya punya.
tapi dia, dia yang membuat pelangi indah di kepala saya sampai akhirnya ada di hati saya dan saat ini di titik saya tidak tahu bagaimana cara melepasnya.

sejujurnya saya sadar, dia mengontrol hidup saya banyak yang berubah dari saya karna dia. tapi menurut saya dia itu adalah hal hal baik yang dirubah, ya memang seperti itu. dia banyak membantu saya tapi dia juga banyak merugikan saya tapi sungguh saya tidak pernah perduli dengan kerugian itu.

saya sangat mencintai dia, tapi saya juga pernah membuat dia meneteskan air mata karna saya. menurut dia saya tidak pernah peka saya tidak bisa mengikuti gerak dia.
dia jalan terlalu cepat di depan saya, sampai akhirnya saya tidak bisa mengejarnya. karna dia lari lari dari saya untuk alasan yang tidak pernah bisa saya mengerti.

ketika logika dia berjalan, maka hati saya di taruh di tempat semula di tempat dimana saya belum pernah bertemu dengannya tapi sayangnya itu logika dia. dan saya, saya tidak pernah kembali ke tempat semula saya terus berjalan menghampiri dia. sayangnya dia pun semakin lari dari saya.

saya berdiri dengan sekuat saya dan berjanji pada otak saya untuk tidak pernah menghampiri dia lagi apapun itu caranya. ketika saya berdiri tegak, dia datang dan seketika itu pula otak saya langsung berperang dengan hati saya yang memang tidak pernah berubah. dan dia pun menaruh saya lagi ke tempat semula dengan logika dia.
bodoh, itulah kata yang tepat untuk saya saat ini.. tapi hati saya tidak perdulikan itu.

saya tahu, dia memiliki pecinta baru bahkan saya bisa merasakan cinta dia untuk pecinta itu. saya tidak mengerti buat apa saya bisa merasakan itu, sekali lagi hati saya tidak perdulikan itu.

ya saya harus bisa, harus bisa memenangkan otak saya dan menjadikan juara di hati saya. saya akan berusaha keras dengan dia atau tanpa dia.
semua rasa yang saya rasakan datangnya dari Allah swt dan saya yakin Allah akan mengambil rasa itu jika sudah waktunya. saya akan belajar ikhlas, dan saya mencintainya tulus tanpa pamrih.

dan untuk dia, berbahagialah dia dengan logikanya..