24 September 2009

saya sosok yang sempurna

Saya menyebut diri saya sempurna, sempurna karena saya memiliki suami tampan dan mapan, sempurna karena saya memiliki sepasang malaikat kecil yang polos.
Menikah dengannya adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat selama saya hidup. Melahirkan kedua malaikat kecil adalah kenikmatan yang luar biasa
Selama saya hidup.
Berulang kali saya mengucap syukur kepada Tuhan atas segala apa yang saya miliki.

Tahun ini, kami masuk tahun ke enam dalam pernikahan kami.. Semua berjalan lancar sampai suatu ketika saya bertemu dengan dia! Saya tidak bisa mengelak
Ketika perselingkuhan terjadi di pernikahan kami. Saya sangat menyesalinya tapi saya tidak bisa melepaskan dia entah setan apa yang merasuki diri saya sehingga saya
Benar benar tidak bisa melepaskan dia.
Tunggu, penyesalan itu menjadi senyuman lepas waktu saya tahu suami tampan dan mapan saya, memiliki dia yang lain juga.
Saya mengetahuinya karena saya melakukan hal yang sama.

Tidak ada perceraian ataupun perpisahan untuk kami, masing masing kami masih bersama dia yang kami punya, dan kami tetap bersama selayaknya keluarga bahagia bersama sepasang malaikat kami yang
Tetap tersenyum apapun yang terjadi. Seolah tidak terjadi apapun kami hanya melakukan tugas kami sebagai suami dan istri.

Saya baru sadar,sayalah yang membuat keputusan untuk menikah, sayalah yang mengatur program untuk malaikat kami, tapi juga sayalah yang memiliki dia.
Saat ini saya berusaha untuk mencintai suami saya lagi lagi dan lagi tidak perduli apa yang ia lakukan di belakang saya.
Dan saya berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk kedua malaikat saya.
Satu lagi, saya berusaha untuk tidak melepaskan dia..
Maaf tapi saya adalah saya dengan segala resiko perbuatan saya, saya akan membiarkan diri saya bermain dengan mimpi saya.
Karena saya adalah sosok yang sempurna, karena saya menyebut diri saya sempurna.