16 September 2009

sang pemimpin itu pemimpin

kejadian ini bukan kejadian kedua kali ataupun ketigakali, saya rasa ini sudah berulang kali sudah lebih setahun ini saya berperang dingin dengan orang yang memimpin saya di tempat saya bekerja.

oh Tuhan, saya sangat mencintai pekerjaan saya ini adalah jiwa saya, saya sangat mensyukuri pekerjaan yang saya punya ini jika boleh saya meminta tolong jangan lepaskan saya dari pekerjaan saya ini hanya karna pria itu.
saya tahu pria itu berpengaruh besar atas segala pekerjaan saya, tapi saya sudah berusaha selalu melakukan yang terbaik untuk pekerjaan saya karna saya mencintai pekerjaan saya.

ketika saya menapakan kaki saya ke tempat ini saya sangat bahagia kami sangat rukun kami termasuk akrab sebagai pekerja dan pemimpin, sampai dimana titik sang pemimpin membenci saya, dan sungguh saya tidak mengerti betul apa salah saya.
untuk saya semua orang adalah baik adanya tidak terkecuali pemimpin saya, entah apa yang membuat dia membenci saya.

akhirnya saat ini kami berperang dingin klimaks ketika saya di haruskan melaksanakan tugas saya di saat waktu yang tidak tepat. saya semula yang masih memberi hati unuk pria itu sampai akhirnya saya menutup hati saya untuk pria itu.

saya tahu betul dia adalah pemimpin saya, tapi pria itu bukan pemimpin untuk diri saya. saya adalah saya, saya yang mencintai pekerjaan saya.
sebenarnya ada banyak hal yang memuakan di hati saya tentang pria itu, tapi saya rasa tidak pantas jika saya harus mempublikasikannya.